TRITUNGGAL / TRINITY

HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS C/2019

Ams 6:22-31; Rom 51-5; Yoh 16:12-15;1 Yohanes 5:7
PENGANTAR
Pada Hari Minggu sesudah Hari Raya Pentakosta, kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Berkat pertolongan Roh Kudus kita ini ditolong memahami kata-kata/ajaran Kristus secara semakin utuh. Dengan demikian hubungan kita dengan Allah semakin erat, sehingga kita sebagai orang beriman dapat mengenal dan berbicara serta menikmati persatuan dengan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus dengan lebih mendalam. Marilah kita berusaha merayakan Misteri Agung Allah Tritunggal menurut pesan Yesus yang disampaikan-Nya kepada kita melalui Injil Yohanes pada hari ini. Marilah berusaha hidup dan bertindak sesuai dengan keyakinan iman kita itu.

HOMILI
1. Dalam Injil Yohanes yang baru kita dengarkan tadi, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya" (ay.12). Ternyata baru sesudah terbukti, bahwa Yesus mengalahkan maut, mereka itu akhirnya menerima kepastian tentang kata-kata Yesus, yang berkali-kali disampaikan kepada mereka selama hidupNya. Tiga kali dalam Injil hari ini Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa Roh-Nya, yaitu "Roh kebenaran", "akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang" (ay.13). Selanjutnya Roh itu juga "akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku" (ay.14). Akhirnya ditegaskan lagi : "Segala sesuatu yang Bapa punya adalah Aku punya, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberi-takan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku" (ay.15). Sampai tiga kali ditegaskan oleh Yesus, bahwa peranan Roh ialah memberitakan lagi, atau meneruskan sekaligus menerangkan lebih mendalam apa yang sudah diwartakan dan dilakukan oleh Yesus, yang telah diutus oleh Allah Bapa-Nya.

2. Demikianlah, bagi kita makna Tritunggal seperti diungkapkan dalam Injil Yohanes ialah, bahwa Allah adalah KASIH. Sebagai Bapa Allah mengungkapkan KASIH-Nya itu melalui dan dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus. Dan segenap perutusan KASIH Allah Bapa bersama Putera-Nya itu diteruskan dan dilaksanakan pemberitaannya oleh Roh Kudus. KASIH yang sudah dilakukan oleh Yesus diteruskan oleh Roh Kudus. Roh inilah yang akan menerangkan dan memperdalam makna penyelamatan oleh Kristus itu kepada segala umat manusia, dengan aneka budaya dan bahasa hidup mereka masing-masing. Roh Kudus sebagai bagian dari Allah Tritunggal tidak memberikan hal-hal baru, melainkan memberi keterangan tentang pelaksanaan atau pemenuhan segalanya yang telah diberitakan oleh Yesus Kristus, atas nama Allah Bapa, yang mengutus-Nya secara utuh dan benar!

3. Dalam pengertian tentang Tritunggal seperti diterangkan oleh Injil Yohanes itu tercantum dua pengertian tambahan yang sangat perlu kita ketahui dan perhatikan, yakni hal perutusan (misi) dan panggilan (tugas/ undangan).

Apakah perutusan/misi itu? Lewat Roh-Nya Allah mendorong dan menyertai kita sebagai murid Kristus untuk terus menerus memperdalam, memahami, melaksanakan dan meneruskan kepada orang lain pribadi Yesus itu, dan apa yang dilakukan Yesus Kristus kepada kita, kepada dunia kita. Dengan kata lain kita semua harus menghayati keyakinan iman kita akan apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus, dan meneruskannya kepada orang lain.

Apakah panggilan (tugas atau undangan) itu? Tritunggal adalah suatu gambaran tentang Allah, yang pada hakikat-Nya adalah KASIH. Tiga Pribadi, tetapi satu Allah, yang tidak pernah bertentangan, selalu bersatu dalam hubungan timbal balik, ketiganya adalah pelaku dan pelaksana KASIH yang satu dan sama. Kenyataan inilah yang dilaksanakan secara tampak dalam diri Yesus Kristus. Apa yang dilakukan Yesus untuk segenap umat manusia itu, - itulah juga yang merupakan panggilan, tugas atau undangan luhur bagi kita sebagai orang kristiani sejati.

Inilah pesan yang disampaikan dalam Injil Yohanes kepada kita dalam merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Marilah kita makin menyadari dan melaksanakannya dengan jiwa dan semangat triniter atau sesuai dengan sifat hakiki Allah Tritunggal yang adalah KASIH.

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.